Jakarta – Di balik kesuksesan Morris Chang, tokoh legendaris pendiri raksasa chip TSMC, ternyata ada peran besar Shih Chin-tay.
Sosok yang tak banyak diketahui ini ternyata merupakan juru selamat perekonomian Taiwan.
Shih bersatu sekelompok engineer muda berhasil mengubah Taiwan menjadi salah satu negara dalam bidang teknologi.
Padahal, ia lahir kemudian besar pada desa kecil yang dimaksud mayoritas masyarakatnya merupakan nelayan. Ia lalu kuliah di tempat sebuah universitas pada ibu kota Taipei.
Menurut pengakuannya, kala itu Taipei masih menjadi kota penuh debu. Masyarakatnya jarang yang mana mempunyai mobil.
Lalu, ia berkesempatan kuliah dalam Universitas Princeton dalam Amerika Serikat (AS). Pertama kali mendarat, Shin segera kaget dengan ketimpangan yang mana nyata antara Negeri Paman Sam serta Taiwan.
“Saya kaget. Dalam hati saya berkata: Taiwan sangat miskin, saya harus berbuat sesuatu untuk menjadikannya lebih banyak baik,” kata dia, diambil dari BBC, Selasa (19/12/2023).
Usai lulus Universitas Princeton Amerika Serikat (AS), beliau sempat merancang chip memori di area Burrough Corporation. Lalu akhirnya beliau pulang, lalu terlibat di laboratorium penelitian baru pada 1970-an.
Laboratorium itu bernama Industrial Technology Research Institute, yang memiliki peran memulai pembangunan perekonomian Taiwan. Pekerjaannya bersatu para engineer dimulai di dalam kota Hsinchu, yang sekarang menjadi pabrik TSMC.
Pemerintah Taiwan juga memberikan insentif awal. Pertama untuk United Micro-electronics Corporation juga TSMC tahun 1987 lalu.
Chang juga direkrut kelompok tersebut. Pria China-Amerika itu merupakan mantan eksekutif raksasa teknologi AS, Texas Instrument.
Dia menyadari sia-sia untuk menghadapi Amerika Serikat lalu Jepun di bidang chip. Jadi dipilihlah TSMC untuk belaka memproduksi chip milik orang orang, tidak untuk dirinya sendiri.
Foundry model atau model pengecoran jadi jalan untuk Taiwan menjadi pemimpin industri. Di pada waktu bersamaan, Apple, Qualcomm dan juga Nvidia, yang mana pada waktu itu masih menjadi perusahaan baru belum memiliki dana merancang pabrik sendiri.
“Mereka harus ke perusahaan semikonduktor terkemuka juga bertanya apakah punya kelebihan kapasitas yang dimaksud sanggup digunakan. Kemudian TSMC muncul,” kata Shih.
Perusahaan yang dimaksud saat ini jadi raksasa teknologi dunia itu masih jadi pelanggan TSMC. Taiwan juga terus mengembangkan industrinya lalu membuatnya lebih banyak efisien.
“Kami punya sarana baru, dengan peralatan mutakhir. Kami merekrut insinyur terbaik. Bahkan operator mesin sangat terampil. Dan kami tiada semata-mata impor teknologi, kami mengangkat teknologi tersebut. Pelajaran dari guru Amerika kami serta menerapkannya untuk perbaikan,” jelasnya.
Artikel Selanjutnya Negeri Sakura Lumpuhkan Chip China, Ada Campur Tangan Amerika
Sumber : CNBC
GIPHY App Key not set. Please check settings