Jakarta – Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan bahwa tren penduduk kelas menengah bawah makan tabungan terus terjadi sejak bulan April 2023. Sementara itu, jumlah agregat tabungan terus mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2022.
Bank Mandiri meninjau bahwa fenomena ini terjadi sebab adanya akumulasi tabungan utamanya kelas menengah bawah, yang digunakan cukup tinggi dalam tahun 2022 akibat terjadinya pandemi serta pembatasan sosial. Publik pun mulai menarik tabungannya dalam tahun 2023.
Menurut Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono, tren tingginya tabungan rakyat seperti tahun 2022 tiada akan terjadi di jangka pendek di tempat tahun 2024. Namun, ia mengawasi dampak dari fenomena makan tabungan ini sebenarnya adalah isu distribusi.
“Kalau kita lihat spending atau pun tabungan di tempat kelas menengah dan juga menghadapi itu masih relatif stabil, dan juga spending kelompok menengah berhadapan dengan proporsinya sekitar 86%, jadi cukup besar. Jadi isunya lebih tinggi ke arah distribusi yang mana memang sebenarnya konsumsi publik menengah bawah akan terdampak akibat memang sebenarnya savingnya telah mulai berkurang,” kata Yudo di dalam Macroeconomic Outlook, Selasa (19/12/2023).
Ia menyatakan pada beberapa bulan terakhir, fenomena makan tabungan sebenarnya mulai berkurang. Jadi mulai melandai akibat terjadi proses akumulasi dari tabungan itu sendiri.
Menurut Yudo, dampak makan tabungan ini dampaknya cukup terbatas pada konsumsi secara umum sebab sumbangan warga kelas menengah bawah terhadap total konsumsi relatif kecil.
Ia mengungkapkan yang dimaksud bisa jadi dilaksanakan pemerintah untuk menjaga rakyat kelas bawah adalah dengan bantuan dengan segera tunai serta menjaga kenaikan harga guna menjaga konsumsi penduduk kelompok menengah bawah.
Adapun memasuki awal Desember, MSI mencatatkan hitungan 188,2, menunjukkan bahwa belanja penduduk 88,2% lebih lanjut tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi (Januari 2020). Secara bulanan, nilai belanja rakyat pada bulan November 2023 mencatatkan bilangan 177,8 lebih tinggi tinggi 40,1% dibandingkan bulan yang mirip tahun lalu (MSI Juli 2023 mencatatkan sebesar 126,9).
Secara kelompok pendapatan, belanja rakyat dari kelompok terbawah-konsumen dengan nilai tabungan di tempat bawah Mata Uang Rupiah 1 juta-mulai menunjukkan perlambatan. Secara bulanan, belanja penduduk kelompok terbawah dalam November sedikit lebih banyak rendah dibandingkan bulan Oktober 2023.
Di sisi lain penurunan tingkat tabungan kelompok ini, yang digunakan sejak Mei terus tergerus, mulai melandai. Hal ini menunjukkan bahwa berkurangnya tabungan publik kelompok bawah mulai berdampak pada belanja mereka. Sementara itu kelompok menengah-mereka dengan jumlah tabungan Rp1-10 juta-relatif stabil juga berada pada kisaran 166,4.
Artikel Selanjutnya Wow! Pelajar Indonesia Punya Tabungan Rupiah 30 T
Sumber : CNBC
GIPHY App Key not set. Please check settings