Tak ada yang tersebut pernah menyangka kecerian Assyafa mendadak sirna ketika bocah 10 tahun ini mengalami gatal di tempat area mata pada September 2023 lalu. Dalam hitungan bulan, hidup anak yang tersebut tinggal pada Kampung Garon Tengah, Setialaksana, Cabangbungin, Daerah Bekasi, berubah drastis.
Seiring berganti hari, kondisinya memburuk lantaran muncul gumpalan di dalam area sekitar matanya. Gumpalan yang dimaksud kian membesar hingga Udin (48), ayah Assyfa, memutuskan menghadirkan sang putri ke klinik terdekat.
Dokter di area klinik itu menganjurkan Udin agar mengakibatkan Assyfa ke dokter spesialis mata. Sampai tiba pada akhir bulan Oktober, dokter menyatakan Assyfa didiagnosa menderita Massa Cavum Nasi Dextra atau dikenal juga dengan tumor rongga hidung.
“Awal mulanya sih pas pulang sekolah gatel sekitar 2 bulan yang tersebut lalu. Arti bulan September 2023 sekitar tanggal 20-an September pulang sekolah gatel, bilangnya pak Hal ini gatel saya usap-usap saya cuci, terus hilang, pas besok paginya secara langsung kelihatan bengkak merah, saya bawa ke klinik, terus ada dokter yang dimaksud nganjurin ke spesialis mata. Diagnosa dokter tumor ganas. Ya semakin parah siang waktu malam nangis, susah ngedieminnya, bingung orang tua, ngerasain sakit, paling bisanya cuma doain juga usap-usap. Saya nggak sanggup lihat ia nangis, saya nggak sanggup, berat banget itu Assyfa” ungkap Udin terhadap regu berbuatbaik.id.
Gumpalan dalam sekitar mata kanannya kian besar hingga melebar ke area hidung. Assyfa pun kesulitan untuk sekedar menelan makanan. Akibatnya, Assyfa terpaksa harus berhenti sekolah apalagi tubuhnya semakin kurus. Kini sebagian besar kegiatannya hanya saja duduk juga berbaring di area rumah.
Sementara itu, mengamati kondisi sang anak, Udin menabahkan hati untuk lebih besar bekerja keras. Ia menjadi kuli bangunan yang digunakan hanya sekali bekerja tiap kali ada panggilan. Pun pada sehari penghasilan terbesarnya sebagai kuli cuma mencapai Mata Uang Rupiah 100.000 saja.
Jumlah ini sangat bukan cukup untuk menafkahi keluarga kecilnya ditambah dengan biaya penyembuhan Assyfa. Oleh lantaran itu, Udin memutar otak. Menggunakan lahan milik orang lain pada samping rumahnya, Udin menyumbangkan berbagai jenis sayuran. Mulai dari buncis hingga singkong. Terkadang bila hasil panennya cuma sedikit,
Udin akan mengakibatkan pulang lalu menyerahkan ke sang istri agar sayuran-sayuran itu bisa saja menjadi menu santapan keluarga.
“Saya biasanya kerja bangunan kuli bangunan tiap harinya kalau ada yang digunakan nyuruh kalau nggak ada yang digunakan nyuruh, kalau digabung mah cuma Rp100.000 sehari. Ya saya di tempat kebun. Buat sayur sayurnya sendiri kalau ada banyak ada lebihnya ya buat dijual,” jelas Udin.
Kabar buruk Kembali datang. Pada tanggal 8 November, setelahnya melakukan pemeriksaan patologi anatomik, Assyfa dinyatakan juga mengidap tumor ganas kelenjar getah bening. Udin dan juga istri menguatkan hati. Di berada dalam cobaan yang tersebut menguji putri tercinta, keduanya tetap saja mengusahakan diri menyebabkan Assyfa agar terus ceria. Namun, tak dipungkiri ada berbagai sekali keperluan yang bertambah dan juga belum mampu terpenuhi sebab kondisi perekonomiannya.
“Saya butuh untuk berobat, untuk transportasi jarak terpencil Bekasi paling utara sangat sekali naik ambulans aja mampu 3 jam. Obat-obatan berbagai yang mana dari BPJS, ada juga yang dimaksud tiada di-cover,” kata Udin.
Sehari-hari Assyfa dirawat oleh ibu sambungnya, Halimah. Sejak usia 5 tahun setelahnya sang ayah menikah lagi dengan Halimah, ibu sambungnya dengan penuh kasih sayang merawatnya seperti anak kandung sendiri. Halimah tak kalah merana mengawasi putri sambungnya harus menderita penyakit tersebut.
“Kalau harapan saya pengen Asyifa sembuh sehat seperti dahulu kayak temen-temen dapat sekolah lagi bisa saja ngaji lagi dapat main lagi belaka itu harapan saya,” tutur Halimah.
#sahabatbaik, Assyfa yang digunakan sekarang merelakan masa kecilnya berjuang untuk sembuh. Mari bantu Assyfa untuk memenuhi permintaan terapi yang tersebut diperlukannya melalui donasi pada berbuatbaik.id.
Berapapun nominal yang tersebut kamu donasikan bagi Assyfa akan disalurkan 100% tanpa potongan. Mari tebarkan faedah lalu tuai kebaikan lewat berbagi. Bersama berbuatbaik.id donasi kamu akan tersalurkan sepenuhnya.
Artikel Selanjutnya Kisah Nyoman, Adik Berbakti Temani Kakak Alami Disabilitas
Sumber : CNBC
GIPHY App Key not set. Please check settings