Jakarta – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidaklah merasa terancam oleh Bahlil Lahadalia yang digunakan mengincar posisinya di tempat partai berlambang pohon beringin. Airlangga mengungkapkan masing-masing orang termasuk Bahlil punya niat.
“Ya orang punya niat, enggak kan. Orang punya niat masing-masing,” kata Airlangga, yang tersebut juga Menteri Koordinator Lingkup Perekonomian, ditemui pada kompleks Istana Negara usai rapat kabinet terbatas pada Jumat, 5 Januari 2024.
Bahlil, yang digunakan pada waktu ini menjabat Menteri Penanaman Modal juga Kepala BKPM mengisyaratkan lagi siap maju menjadi ketua umum Partai Golkar pada 2024. Ia menyampaikan ini di siniar Info A1 yang tersebut diunggah ke YouTube pada 28 Desember 2023.
Ketika dikonfirmasi ulang melalui arahan singkat mengenai niatnya progresif jadi ketua umum Golkar pada Jumat, Bahlil belum membalas. Dalam podcast itu, Bahlil menyatakan ingin forward sesuai mekanisme partai yang tersebut benar, seperti musyarawah nasional.
“Saya katakan bahwa kalau ada ruang secara konstitusional menyeberangi mekanisme Organisasi maka saya akan ikut. Apa itu mekanisme organisasi? Ya munas, atau munaslub. Itu kan mekanisme organisasi,” kata Bahlil. Sejauh ini belum ada keterangan resmi kapan munas Golkar akan digelar.
Sebelumnya, Bahlil juga pernah mengungkapkan perlunya penunjukannya ketua umum melalui mekanisme partai, di tempat sedang wacana ia progresif ke puncak pimpinan Partai Beringin.
Kepada awak media, Selasa, 25 Juli 2023, Bahlil menegaskan setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk mengabdi untuk partai, tentu akan merasa terpanggil. Terkait tudingan ia bukanlah bagian Golkar, Bahlil mengungkapkan ia merupakan kader struktural dari 2001-2014.
“Selebihnya saya tidak ada lagi struktural. Tetapi kan saya enggak pernah pindah partai,” kata Bahlil, diwartakan Tempo, 25 Juli 2023. Ia menyinggung tentang menurunnya elektabilitas Partai Golkar berdasarkan survei untuk pemilihan raya 2024. Menurutnya pada waktu itu elektabilitas Golkar berada di dalam kisaran 6 persen. Padahal di Pemilihan Umum 2019, elektabilitas partai itu mencapai 13 persen.
Sambangi Kiai dalam Rembang, Ganjar Minta Doa lalu Dukungan
Sumber : Tempo
GIPHY App Key not set. Please check settings