Jakarta – Saat lahir hingga berusia enam tahun, otak anak-anak mampu mengangkat berbagai informasi yang mana muncul dari lingkungan sekitar, khususnya keluarga terdekat.
Bila diibaratkan, otak anak adalah spons yang digunakan mudah mengangkat apapun secara terus-menerus kemudian tak terseleksi. Maka dari itu, tiada heran apabila anak mudah meniru serta melakukan banyak hal berdasarkan apa yang mana didengar dan juga dilihat.
Menurut ilmuwan jika Italia, Maria Montessori, fenomena ini disebut sebagai “the absorbent mind” atau “pikiran yang digunakan mudah menyerap”. Dengan demikian, setiap orang wajib cermat dan juga berhati-hati di bertutur kata di tempat depan anak-anak. Sebab, kalimat yang tersebut diucapkan mampu memengaruhi berkembang kembang dan juga kesuksesan anak.
Berkaitan dengan hal tersebut, ada sebagian kalimat yang dimaksud “haram” diucapkan oleh orang tua terhadap anak. Apa saja? Berikut daftarnya, mengambil dari Parents.
1. “Sini ayah/ibu bantu”
Ketika anak kesulitan melakukan sesuatu, wajar bagi orang tua apabila ingin membantu mereka. Namun, profesor emeritus psikologi di area Universitas Drexel di tempat Philadelphia juga penulis Raising a Thinking Child, Myrna Shure, menyatakan bahwa membantu anak dapat mengempiskan sikap mandiri mereka.
Sebagai gantinya, ajukan pertanyaan yang digunakan bersifat membimbing untuk membantu merek memecahkan masalah, seperti.
“Menurut kamu, potongan mana yang tersebut seharusnya diletakkan di area bagian bawah? Kenapa menurutmu begitu? Ayo kita coba,”
2. “Jangan nangis!”
Saat anak terluka juga menangis sebab terjatuh, setiap orang tua pasti memiliki rasa ingin meyakinkan bahwa merekan tak terluka parah. Namun, menyatakan anak untuk jangan menangis justru menciptakan dia merasa lebih besar buruk.
“Anak Anda menangis sebab merekan tidak ada baik-baik saja,” kata penasehat orang tua sekaligus penulis buku The A to Z Guide to Raising Happy Confident Kids, Jenn Berman, dikutipkan Selasa (19/12/2023).
Berman mengatakan, tugas orang tua adalah membantu anak memahami juga menghadapi emosi mereka, bukanlah mengabaikannya. Maka dari itu, peluklah anak lalu beri validasi terhadap perasaannya.
“Cobalah memberikan pelukan untuk anak dan juga mengakui apa yang mana mereka itu rasakan dengan menanyakan apakah mereka ingin diobati, mendapatkan ciuman, atau keduanya,” ujar Berman.
3. “Kamu hebat banget!”
Sebuah studi menunjukkan bahwa mengungkapkan kalimat “Kamu hebat,” setiap kali anak menguasai suatu keterampilan akan menimbulkan mereka bergantung pada pujian orang tua dan juga orang lain daripada motivasi diri sendiri.
Maka dari itu, Berman mengimbau orang tua untuk memberi pujian pada ketika yang dimaksud benar-benar pantas. Selain itu, berikan keterangan yang sejelas mungkin saja ketika memberikan pujian.
Alih-alih mengungkapkan “Kamu jago banget,” katakanlah, “Tadi tendangan kamu bagus. Ayah/Ibu suka bagaimana cara kamu bekerja mirip dengan pemain lain,”.
4. “Berlatih adalah kunci kesempurnaan”
Serupa dengan orang dewasa, kemampuan anak akan semakin tajam apabila kerap berlatih. Namun, ungkapan yang mana menggalakkan anak untuk terus berlatih dapat meningkatkan tekanan bagi anak untuk terus menang atau unggul.
“Kalimat ini mengisyaratkan bahwa jikalau Anda menciptakan kesalahan, berarti Anda tidaklah berlatih dengan cukup keras,” kata penulis 101 Ways to Be a Terrific Sports Parent, Joel Fish.
Sebagai gantinya, doronglah anak Anda untuk bekerja keras. Dengan demikian, anak akan terus mencoba untuk meningkatkan kemampuannya.
5. “Cepat!”
Menurut asisten penulis Baby Minds, Linda Acredolo, menuntut anak untuk bergerak cepat ketika mereka itu sedang mencoba melakukan sesuatu cuma akan meningkatkan rasa stres.
Namun, bila Anda sedang pada kondisi yang tersebut terburu-buru, pelankan nada pengumuman juga katakan, “Ayo, segera selesaikan,” sebagai gantinya.
“Kalimat ini memberikan sinyal bahwa Anda mengupayakan anak,” ujar Acredolo.
6. “Ayah/ibu lagi diet”
Menurut profesor pediatri dan juga epidemiologi Nassau University Medical Center, Marc S. Jacobson, jikalau Anda sebagai orang tua sedang diet, cukup simpan untuk diri sendiri kemudian jangan tunjukkan di area depan anak.
Apabila anak mengamati Anda menimbang berat badan setiap hari lalu mendengar hal-hal tentang kegemukan, merek mungkin saja akan mengembangkan citra tubuh yang mana tak sehat.
7. “Ayah/ibu tak mampu membelinya”
Ketika anak memohon mainan terbaru yang mana mahal, jangan katakan bahwa Anda tidak ada mempunyai uang. Sebab, kalimat “Tidak memiliki uang,” memberikan arahan bahwa Anda tak mampu mengendalikan keuangan Anda.
Penulis Kids and Money, Jayne Pearl, menyarankan orang tua untuk menyatakan “Kita tiada akan membelinya dikarenakan kita sedang menyimpan uang untuk hal-hal yang mana lebih tinggi penting,” ketika anak memohonkan barang mahal.
Jika anak masih bersikeras untuk membeli atau mendiskusikan mainan yang dimaksud diinginkan, orang tua dapat memanfaatkan momen yang disebutkan untuk memulai percakapan tentang bagaimana mengatur anggaran dan juga mengurus uang.
8. “Jangan ngobrol dengan orang asing”
Direktur Eksekutif National Center for Missing & Exploited Children, Nancy McBride, mengungkapkan bahwa kalimat “Jangan berbicara dengan orang asing,” adalah konsep yang tersebut masih sulit dipahami oleh anak kecil.
Jika ada seseorang tidaklah dikenal, anak-anak mungkin saja akan menganggap bahwa mereka itu sebagai orang asing yang digunakan jahat. Selain itu, anak-anak juga bisa jadi salah mengartikan aturan ini kemudian menolak bantuan dari petugas polisi atau pemadam kebakaran yang tidaklah merek kenal.
Maka dari itu, alih-alih menyampaikan peringatan merekan tentang orang asing, ajukan skenario, seperti “Kalau ada orang enggak dikenal menawarkan permen lalu ajakan pulang, kamu harus bagaimana?” juga minta mereka itu menjelaskan apa yang digunakan akan merek lakukan.
Setelah Anda mengetahui bagaimana dia akan menghadapi situasi tersebut, Anda dapat membimbing merekan untuk mengambil tindakan yang dimaksud tepat.
9. “Hati-hati!”
Penulis Baby Knows Best, Deborah Carlisle Solomon, mengungkapkan bahwa mengucapkan “Hati-hati,” ketika anak sedang bermain menimbulkan mereka semakin tambahan mungkin saja untuk jatuh.
“Kata-kata Anda mengalihkan perhatian mereka dari apa yang mana sedang merek lakukan,” kata Solomon.
Jika Anda merasa cemas, mendekatlah untuk menjaga anak jikalau terjatuh. Lalu, masih diam lalu sebisa kemungkinan besar tetap saja tenang sambil mengawasi mereka.
10. “Enggak boleh jajan kalau makanannya bukan habis”
Menurut Direktur New Balance Foundation Obesity Prevention Center dalam Boston Children’s Hospital juga penulis Ending the Food Fight, David Ludwig, mengucapkan kalimat “Tidak ada camilan kecuali makan malammu habis,” dapat meningkatkan minat anak terhadap makanan penutup atau camilan lalu menghurangi kepuasannya terhadap makanan utama.
Maka dari itu, ubahlah kalimat Anda menjadi “Pertama, kita makan makanan utama. Kemudian, kita bisa jadi makan makanan penutup,” Meskipun halus, pembaharuan di pemanfaatan kata-kata berdampak positif pada anak.
Artikel Selanjutnya 10 Kalimat dari Orang Tua yang digunakan Bisa Hambat Kesuksesan Anak
Sumber : CNBC
GIPHY App Key not set. Please check settings